Mengenai Saya

Foto saya
Organisasi : 1. Presiden BEM KM Fakultas Geografi UGM 2010 2. Sekretaris Jenderal Ikatan Mahasiswa Geografi Indonesia 2010-2012 3. Forum Diskusi GeoPolitik Indonesia 4. General Manajer Te eS Geo agency

Sabtu, 21 Agustus 2010

PENGINDERAAN JAUH UNTUK PEMBANGUNAN WILAYAH

Oleh : Agung Satriyo N.

Ilmu geografi yang hakekatnya mempelajari fenomena permukaan bumi atau yang tergabung dalam geosfera, mempunyai berbagai dinamika di dalamnya. Baik itu secara fisik lingkungan maupun aktivitas sosialnya. Dalam perkembangan teknologi saat ini, ilmu geografi yang banyak mempelajari fenomena permukaan bumi tersebut dibantu oleh keberadaan penginderaan jauh. Segala aktivitas dipermukaan bumi ini dapat direkam dari atas yang bkemudian menghasilkan produk berupa citra maupun foto udara. Kemunculan teknologi penginderaan jauh tersebut saat ini sangat membantu dalam meminimalisir biaya maupun tenaga dalam usaha memahami berbagai fenomena di permukaan bumi ini.
Perkembangan teknologi pengideraan jauh tersebut, sangat mempengaruhi perubahan didalam ilmu (sains) geografi itu sendiri. Artinya berbagai metode penelitian tentang geografi mulai muncul perubahan-perubahan, yaitu pada intensitas survei yang dilakukan untuk mengahsilkan peta bukan dimulai dari nol, akan tetapi survei yang dilakukan adalah berfungsi untuk melakukan pengecekan kebenaran dari intrepretasi citra penginderaan jauh di dalam proses penelitiannya. Selain itu keberadaan tiga pendekatan geografi yang menjadi dasar seorang geografi dalam mencari solusi suatu masalah, menjadi mudah dengan adanya teknologi penginderaan jauh tersebut.
Didalam citra pengideraan jauh terdapat banyak informasi yang dapat direkam didalamnya, hal ini juga dapat membantu dalam menerapkan tiga pendekatan tersebut, antara lain untuk pendekatan ekologikal, yaitu dengan mengetahui bentukan lahan, serta penggunaan lahan existing yang ada, maka secara ekologikal dapat di lakukan analisis apakah pemanfaatan lahan yang ada saat ini telah sesuai dengan proses ekologi, atau justru menyalahi fungsi ekologi yang seharusnya. Pendekatan yang kedua adalah pendekatan spasial, dalam membantu menerapkan pendekatan ini untuk menyelesaiakan suatu masalah, memang pada dasarnya diperlukan peta. Akan tetapi seperti apa yang telah dijelaskan lebih awal bahwa keberadaan penginderaan jauh mampun meminimalisir biaya, tenaga, dan waktu untuk mengahsilkan informasi spasial melalui peta tersebut.
` Pendekatan yang terakhir adalah tentang kompelks kewilayahan, artinya didalam dinamika yang dimiliki oleh setiap wilayah mampun untuk direkam oleh pengideraan jauh, dan digunakan untuk melakukan perencanaan terhadap pembangunan kedepan. Integrasi antara ketiga pendekatan ini yang berhubungan pada berbagai permasalahan wilayah, kemudian muncul sebuah bidang di dalam sains geografi yaitu pengideraan jauh untuk pembangunan wilayah.
Pembangunan wilayah itu sendiri memiliki hakekat yaitu bidang dari geografi yang difungsikan untuk memahami berbagai macam elemen dari wilayah baik fisik lingkungan, sosial, budaya, ekonomi, kelembagaan, maupun berbagai macam keluaran untuk organisasi spasial, seperti RTRW, RDTR, dll. Berbagai macam elemen inilah yang kemudian dirancang dalam suatu perencanaan untuk diterapkan proses pembangunan kedepan, artinya dengan memahami banyak tentang elemen tersebut pembangunan yang dilakukan didalam wilayah tersebut mampu dilakukan secara berkelanjutan (sustainable).
Penerapan bidang penginderaan jauh untuk pembangunan wilayah yang secara hakekat telah dijelaskan di awal tadi, adalah keberadaan penginderaan jauh yang menghasilkan citra maupun foto udara mampu untuk melakukan perekaman terhadap berbagai elemen wilayah yang telah disebutkan sebelumnya. Hal ini akan menjadi bahan dalam usaha melakukan proses pembangunan baik mulai dari perencanaan sampai dengan monitoring dan evaluasi.
Proses pemahaman elemen-elemen wilayah melalui penginderaan jauh tersebut, nantinya akan menghasilkan keluaran berupa peta tentang informasi-informasi yang diperlukan untuk melakukan perencanaan. Dapat dimisalkan untuk pemahaman tentang kondisi fisik lingkungan suatu wilayah, dapat menggunakan citra Landsat yang akan menunjukkan adanya berbagai bentukan lahan dengan melihat pola punggungan ataupun pola penutup lahan yang berasal dari variasi tampilan bandnya. Jikalau tidak dengan menggunakan penginderaan jauh, maka keberadaan perencanaan akan justru memakan waktu dalam mencari informasi tentang karakter bentukan lahan di suatu daerah, dan harus melakukan survei pemetaan terestrial seluruh wilayah dalam memperoleh data tersebut. Sedangkan untuk aktivitas sosial serta ekonomi juga dapat direkam melalui penginderaan jauh, yaitu dengan mengetahui berbagai penggunaan serta pemanfaatan lahan yang ada di suatu wilayah. Penggunaan lahan terseut akan menunjukkan berbagai macam variasi kehidupan sosial, dan juga dapat mempengaruhi tingkat perekonomian wilayah tersebut. Misalnya untuk perekaman fenomena sosial ekonomi wilayah yang ditampilkan pada citra yaitu dengan penggunaan lahan untuk permukiman dan perumahan. Pola permukiman dan perumahan dapat menunjukkan fenomena sosial ekonominya. Antara lain untuk permukiman dengan pola teratur dengan luasan blok bangunan cukup lebar, maka hal itu menunjukkan permukiman dengan kondisi ekonomi penduduk yang tinggi, akan tetapi terdapat kecenderungan bahwa kondisi sosialnya kurang baik, karena banyak bersifat individual. Berbeda dengan pola permukiman yang berasosiasi dengan sungai yang membelah kota. Keberadaan pola yang sangat rapat, kemudian ditandai blok rumah yang sangat sempit, menunjukkan kondisi ekonomi penduduk di kawasan tersebut termasuk golongan menengah kebawah, atau kawasan ini sering disebut sebagai kawasan Slum area. Sedangkan untuk kondisi sosialnya, yaitu kerekatan antar penduduk justru sangat tinggi, karena aktivitas mereka yang justru sangat dekat dengan ruang untuk untuk bergerak sangatlah sempit.
Berbagai fenomena permukiman dan permumahan yang dapat direkam melalui penginderaan jauh ini, dapat dijadikan suatu referensi oleh seorang perencana dalam melakukan regionalisasi suatu kawasan, dan mempengaruhi penanganan pembangunan di setiap kawasan yang akan berbeda-beda. Deskripsi fungsi penginderaan jauh untuk pembangunan wilayah diatas hanyalah salah satu contoh pemanfaatan semata, dan masih banyak fungsi yang dimiliki penginderaan jauh dalam usaha melakukan pembangunan disuatu wilayah, seperti halnya untuk penyelesaian konflik sektor kelingkunganan, kebencanaan, bahkan yang sedang berkembang saat ini adalah penginderaan jauh yang digunakan dalam usaha pertahanan dan keamanan kedaulatan negara. Oleh sebab itulah perkembangan era global saat ini, sangatlah membantu dalam melakukan proses pembangunan yang pada hakekatnya memang difungsikan untuk kesejahteraan manusia. Dan alangkah lebih baik jikalau pemanfaatan teknologi pengideraan jauh dilakukan kearah yang bersifat positif, bukan hal-hal yang bersifat negatif seperti untuk melakukan kejahatan, penjajahan, korupsi, dll.

Sambutan untuk Mahasiswa Baru

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang mana telah memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga sampai saat ini kita semua mampu terus berjuang sebagai mahasiswa dalam keadaan sehat walafiat. Tidak lupa selalu Sholawat serta salam patut kita panjatkan kehadirat Rasulullah Saw, dimana atas bimbingan beliaulah, sebuah teori kepemimpinan mampu membawa keselarasan kehidupan di muka bumi ini.
Mahasiswa geografi yang saya hormati,
Suatu kebahagian yang muncul ketika menghadapi kedatangan dari calon keluarga baru dalam kehidupan kita, ialah Mahasiswa baru dari Fakultas Geografi UGM. Keluarga yang sangat diharapkan mampu membawa kader-kader terbaik untuk menciptakan pemimpin bangsa Indonesia kedepan yang lebih baik dari saat ini. Makna mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini begitu penting dalam historisnya. Suatu pemaknaan tersebut harus tetap mampu dipertahankan oleh para generasi penerus dari Mahasiswa. Perpindahan status dari siswa di sekolah menuju status mahasiswa haruslah dapat dimaknai sebagai suatu tantangan dalam upaya pembangunan bangsa ini, ditambah lagi status yang sekarang dimiliki yakni sebagai bagian dari keluarga universitas besar di Indonesia yakni Universitas Gadjah Mada, patutlah dimaknai sebagai amanah besar yang diberikan kepada diri kita dari masyarakat secara umum yang saat ini belum sempat menjadi bagian dari keluarga ini. Pemaknaan dari amanah tersebut seluruhnya terdapat pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni Pendidikan, Penelitian, serta Pengabdian yang didasarkan atas Pancasila.
Kehidupan mahasiswa saat ini yang telah tergerus dengan perkembangan dunia global, haruslah dijadikan sebagai cambuk serta tantangan tersendiri bagi selayaknya mahasiswa, dimana setiap masing-masing individu mampu belajar dan terus membagikan ilmu kepada kepentingan khalayak masyarakat Indonesia. Melalui berbagai jalan dalam pengaplikasian Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut, yang salah satunya yaitu pengabdian terhadap masyarakat bukan hanya sebatas menjadi coretan semata, melainkan merupakan suatu landasan utama dalam memperoleh jati diri kita sebagai individu dalam berbangsa dan bernegara.
Mahasiswa baru fakultas geografi yang saya banggakan,
Keberadaan masa orientasi yang sering kita lakukan ini, sangat membantu para civitas akademika dalam awalan pembentukan karakter mahasiswa yang disiplin dan kuat. Kehidupan mahasiswa geografi UGM pada umumnya dikenal sebagai kehidupan yang cukup keras dan padat dalam kesehariannya melakukan kegiatan perkuliahan. Bukan hanya perkuliahan didalam kelas semata, melainkan kegiatan praktikum baik di Laboratorium sampai halnya dengan kegiatan praktek dilapangan, perlu diperhitungkan dalam upaya pembentukan individu yang tetap pada idealisme bangsa ini. Maka dari itu masa orientasi mahasiswa yang kita beri nama sebagai geospace ini diharapkan mampu membentuk karakter mahasiswa yang khas akan kehidupan yang padat serta disiplin. Oleh sebab itulah apresiasi besar bagi para panitia Geospace yang telah bersusah payah dalam menurunkan visi misi fakultas untuk pembentukan karakter mahasiswa menjadi suatu rangakain acara yang harmonis.
Selamat datang mahasiswa baru di kampus penuh tantangan fakultas geografi UGM, tegapkan badanmu dan tegakkan kepalamu, demi menyongsong kehidupan yang penuh dengan amanah sebagai mahasiswa. Kami menunggu aksimu untuk masyarakat Indonesia. Dari sinilah awal babak baru munculnya karakter pemimpin yang begitu di idam-idamkan bangsa ini, akankah itu dirimu ????.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, 10 Juli 2010
Ketua BEM KM FGE UGM


Agung Satriyo N.